Bek Skotlandia Ryan Porteus menjadi pemain pertama yang terkena kartu merah di perhelatan akbar Euro 2024. Bersua tuan rumah Jerman dalam laga perdana Grup A, Ryan Porteus harus keluar lapangan lebih cepat jelang berakhirnya babak pertama. Tragedi yang menimpa Ryan Porteus di Fußball Arena München, Sabtu (15/6) dini hari WIB, menambah kepedihan kekalahan 1-5 skuad besutan Stephen Clarke. Dalam laga yang berlangsung sengit tersebut, wasit Clément Turpin setidaknya mengeluarkan tiga kartu kuning lainnya, dua untuk Jerman dan satu lagi untuk Skotlandia.
Turnamen besar seperti Euro sering kali menyuguhkan pertandingan yang penuh emosi dan tensi tinggi. Dalam beberapa laga, ketegangan ini meledak menjadi banjir kartu kuning dan merah. Mari kita lihat tujuh laga paling brutal dalam sejarah Euro yang diwarnai oleh banyak kartu.
1. Belanda vs Cekoslowakia (Euro 1976)
Keduanya bersua di semifinal dan sama-sama membidik kemenangan. Belanda yang diperkuat pangerannya, Johan Cruyff, di luar dugaan kalah 1-3. Kekalahan ini menguak luka lama setelah mereka juga secara tragis kalah di final Piala Dunia 1974 dari Jerman Barat.
Sebelum laga, anak-anak asuh George Knobel diyakini bisa menyingkirkan Cekoslowakia. Namun Cekoslowakia mampu memberikan perlawanan sengit dan menjadikan gawang Piet Schrijvers menjadi lumbung gol.
Duel yang mentas di Stadion Maksimir, Zagreb, Kroasia itu bahkan disebut-sebut sebagai laga yang paling liar karena bergelimang empat kartu kuning dan dua kartu merah.
Cekoslowakia melaju ke final dan di partai pamungkas Antonin Panenka dan kawan-kawan menggebuk tim kuat lainnya, Jerman Barat, via drama adu penalti yang berakhir 5-3.
2. Jerman vs Czech Republic (Euro 1996)
Berada di grup neraka bersama dua tim lainnya, Rusia dan Italia, duel Jerman vs Czech Republic menyentak dunia. Meski pada akhirnya Jerman tampil sebagai juara di edisi ini, tapi apa yang terjadi di Old Trafford, Manchester, Inggris, sama sekali tak pernah mereka duga sebelumnya.
Di kandang Manchester United itu, pasukan Berti Vogts berhadapan dengan kuda hitam Czech Republic. Permainan keras Czech Republic berhasil memancing emosi Jürgen Kohler dkk.
Walau kemudian menang 2-0 berkat gol Christian Ziege dan Andreas Möller, sedikitnya enam pilar Jerman mendapat kartu kuning. Sementara Czech Republic diganjar empat kartu kuning. Bayangkan satu laga 10 kartu kuning.
3. Spanyol vs Bulgaria (Euro 1996)
Masih di momen Euro 1996, tujuh kartu kuning serta dua kartu merah berhamburan di Elland Road, Leeds, ketika Spanyol dan Bulgaria melakoni laga pembuka Grup B.
Duel sengit yang berakhir sama kuat 1-1 berlangsung dengan permainan kasar. Empat pemain Prancis, Abelardo, Sergi, Fernando Hierro, José Luis Caminero dan Guillermo Amor terkena kartu kuning. Sedangkan Juan Antonio Pizzi harus keluar lapangan pertandingan pada menit ke-75.
Di kubu Bulgaria, tiga kartu kuning masing-masing diberikan kepada Radostin Kishishev, Zlatko Yankov dan sang bintang Hristo Stoichkov. Sementara, kartu merah memaksa Petar Hubchev meninggalkan pertandingan pada menit ke-72.
4. Belanda vs Czech Republic (Euro 2000)
Setelah 1988, Belanda tak pernah lagi juara Euro. Oleh karena itulah, di edisi 2000, mereka bertekad kembali menjadi yang terhebat. Tapi nasib baik masih enggan berpihak.
Tim bertabur bintang besutan Frank Rijkaard harus puas sebagai penghuni peringkat ketiga. Duel yang tak terlupakan, bentrok kontra Czech Republic di fase grup.
De Oranje hanya mampu menang 1-0 dan itu pun via tendangan penalti yang sukses dieksekusi Frank de Boer jelang berakhirnya laga. Di laga ini, Czech Republic memberikan perlawanan spartan yang berujung tiga kartu kuning dan satu kartu merah. Dua pemain Belanda termasuk Frank de Boer juga mendapat kartu kuning.
Kepemimpinan Wasit
Wasit juga memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban di lapangan. Ketegasan dan keputusan wasit dalam mengeluarkan kartu sering kali menjadi penentu dalam menjaga intensitas pertandingan. Turnamen Euro selalu menyajikan drama dan ketegangan tinggi. Dengan sejarah panjang dan rivalitas yang kuat, laga-laga seperti ini akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sepak bola Eropa. Mari kita nantikan drama dan ketegangan di Euro berikutnya, semoga tidak sebrutal yang telah lalu, namun tetap menyajikan pertandingan yang penuh gairah dan semangat juang.