Amerika Selatan banyak memiliki talenta besar dalam sejarah sepakbola. Hal tersebut sudah dimulai sejak era Pele hingga Diego Maradona atau Enzo Francescoli sampai Endrick Felipe menyeruak ke permukaan. Mereka banyak meninggalkan dan siap mendulang legacy dalam karir sepakbolanya.
Talenta besar dari pemain latin membuat kehadiran mereka lumayan diperlukan dalam khasanah sepakbola Eropa dan dunia secara keseluruhan. Tak hanya mentas di tim Eropa yang berlaga di 5 liga top, pemain latin juga banyak berseliweran dari Kazakhstan hingga Finlandia sekalipun. Bahkan ada pula dari mereka yang mengadu nasib dari Afrika hingga Oseania.
Ada pula pemain yang hampir menutup karir di kampung halamannya namun mereka tak jadi merealisasikan hal tersebut lantaran keburu pindah ke tim lain. Kami telah merangkum 5 pemain dari Brasil dan Uruguay yang gagal pensiun di kampung halamannya. Jika menilik daftar, beberapa di antaranya masih bermain.
1. Luis Suarez

Luis Suarez sukses membukukan karir manis kala mentas di Belanda, Inggris dan Spanyol. Ia memperkuat berbagai tim besar macam Ajax Amsterdam, Liverpool hingga Barcelona dan Atletico Madrid. Statusnya sebagai penyerang haus gol terbangun bersama tiga tim tersebut.
Pasca Spanyol, Suarez sempat pulang ke tim yang membesarkan namanya, Nacional. Sempat muncul indikasi ia bakal pensiun di tim masa kecilnya itu. Namun Suarez kemudian tak memperpanjang kontrak bersama raksasa Uruguay guna lanjutkan karir di Inter Miami.
Bersama tim asal Florida, ia bereuni dengan mantan rekan setimnya di Barcelona macam Lionel Messi, Sergio Busquets hingga Jordi Alba. El Pistolero masih terikat kontrak hingga Desember 2024 mendatang.
2. Kaka

Brasil tak pernah kehabisan playmaker terbaiknya. Saaat Ronaldinho masih aktif, tersemat nama Kaka yang mampu tampilkan kapasitas mumpuni ketika masih mentas untuk Sao Paulo dan AC Milan. Bersama tim yang disebut terakhir, rangkaian prestasi termasuk Ballon d’Or dan Liga Champions pernah ia rengkuh.
Cerita berbeda hadir ketika ia memutuskan hengkang ke Real Madrid. Karirnya tak lagi sama. Kaka sempat pulang ke AC Milan dan lanjutkan karir ke Orlando City pada 2014 lalu. Di MLS ia sempat catatkan status sebagai pemain dengan gaji tertinggi di sana.
Kaka sempat pulang sejenak ke Sao Paulo. Namun ia kemudian kembali ke Orlando dan putuskan pensiun di MLS. Bersama tim masa kecilnnya, ia mentas dalam dua periode dan bukukan 130 laga di lintas kompetisi dan bukukan dua gol.
3. Diego Forlan

Diego Forlan boleh dibilang sebagai petualang sejati. Ia sudah aboard sejak muda dengan memperkuat Independiente. Karirnya sebagai salah satu predator terbaik Uruguay berlanjut ketika melalangbuana ke Eropa. Nama-nama besar pernah ia perkuat.
Forland tercatat pernah main untuk Manchester United, Villarreal, Atletico Madrid hingga Inter Milan. Ia kemudian hengkang ke Brasil pada 2012 hingga 2014. Karirnya berlanjut ke Cerezo Osaka (Jepang), Penarol (Uruguay) pada 2016.
Sempat ada indikasi ia bakal habiskan karir di tanah kelahiran. Namun pada 2016, ia putuskan hengkang ke India dengan perkuat Mumbai City dan mengakhiri karir di Hong Kong bersama Kitchee.
Keamanan dan Stabilitas
Selain itu, keamanan dan stabilitas juga menjadi faktor penting. Negara-negara dengan situasi politik yang stabil memberikan rasa aman bagi pemain dan keluarga mereka.
Faktor finansial, kualitas liga, pengaruh keluarga, peluang karir pasca-sepak bola dan faktor kesehatan semuanya berperan dalam keputusan ini. Meskipun cinta untuk kampung halaman tetap ada, realitas dan pertimbangan praktis sering kali mengambil alih. Pemain Latin yang memilih untuk mengakhiri karir mereka di luar negeri melakukannya dengan alasan-alasan yang kuat dan logis, memastikan bahwa masa depan mereka tetap cerah dan stabil.